Tsutomu Yamaguchi Agustus tanggal 9 tahun 1945, pesawat pengebom b-29 Bockscar meluncur melewati awan diatas kota Nagasaki dan meluncurkan 22 kiloton bom plutonium yang diberi nama Fat Man. Sinar putih yang membutakan setelah meledak sangatlah menyakitkan bagi Tsutomu Yamaguchi, seorang teknisi yang tiga hari sebelumnya telah terluka akibat bom atom di Hiroshima. Tujuh puluh tahun kemudian, dengarlah cerita dari seorang yang telah bertahan dengan dua ledakan nuklik dan berhasil hidup untuk menceritakan kisahnya. "Tsutomu Yamaguchi was preparing to leave Hiroshima when the atomic bomb fell. The 29-year-old naval engineer was on a three-month-long business trip for his employer, Mitsubishi Heavy Industries, and August 6, 1945, was supposed to be his last day in the city. He and his colleagues had spent the summer working long hours on the design for a new oil tanker, and he was looking forward to finally returning home to his wife, Hisako, and their infant son, Katsutoshi." ...
Kisah kapal karam paling fenomenal mengenai kapal ourang medan yang berlayar di selat Malaka, kisah ini mendunia dan diceritakan dari mulut ke mulut oleh para pelaut. Bahwa telah ditemukan kapal ourang medan dalam keadaan seluruh kru mati semua dengan kondisi mengenaskan kemudian kapal tersebut terbakar dan meledak. Tetapi terdapat kontradiksi antara apakah kisah ini palsu atau benar-benar terjadi. Mungkin ada yang bertanya-tanya apakah benar kisah ini memang terjadi. Karena nampaknya kisah ini hanyalah seperti urban legend lainnya yang diceritakan untuk menakut-nakuti para pelaut muda. Tetapi kisah SS Ourang Medan ini telah tertulis di Mei 1952 yang di publikasikan oleh United States Coastal Guard. Lembaga yang seharusnya sangat terpercaya saat menyebarkan berita-berita yang ada. Lihat lingkaran yang menandai artikel tersebut. Tulisan itu adalah tulisan dari United States Coastal Guard dan dalam tulisan yang saya lingkari tersebut adalah cuplikan kisah SS Our...
Pada tahun 1945, sebuah kapal Amerika telah ditenggelamkan oleh kapal selam Jepang, tetapi tenggelamnya kapal tersebut hanyalah awal mula dari mimpi buruk orang-orang yang berhasil selamat. Awak kapal yang berhasil selamat dan dirawat di teluk Guam USS Indianapolis telah mengirimkan komponen paling krusial yang dibutuhkan operasi pertama bom atom ke pangkalan laut di pulau Tinian Samudera Pasifik, Tanggal 6 Agustus 1945, senjata tersebut akan digunakan di Hiroshima. Tetapi pada tanggal 28 Juli, kapal Indianapolis yang berlayar dari teluk Guam, tanpa kawalan, bertemu dengan USS Idaho di teluk Leyte di daerah Filipina yang sedang mempersiapkan invasi ke Jepang. Hari selanjutnya sangatlah tenang, dengan kapal Indianapolis berlayar dengan kecepatan 17 knot melewati samudera luas Pasifik. Ketika matahari terbenam, para awak kapal sedang bermain kartu dan ada yang membaca buku, ada juga yang berbicara dengan pendeta kapal, Bapa Thomas Conway. Baca Juga : Misteri Kapal SS Ourang Medan Orang Y...
Comments
Post a Comment