Posts

Showing posts from June, 2017

Manfaat Panjang Diet Keto

Salah satu metode diet yang sedang populer adalah diet ketogenic atau keto. Mereka yang melakukan diet ini memanfaatkan makanan tinggi lemak, dengan karbohidrat yang rendah. Harapannya metode ini bisa memberikan manfaat jangka panjang bagi pelaku diet keto. Ahli gizi lulusan University of Sydney, Leona Victoria, mengatakan apabila dibandingkan dengan metode diet lainnya, ketogenic memang memberikan manfaat jangka panjang bagi yang mengaplikasikannya. Akan tetapi, untuk menurukan berat badan dengan waktu yang singkat tidak bisa dilakukan dengan diet ini. "Lebih cepat mungkin tidak (kehilangan berat badan), jika dibanding dengan caloric restriction lainnya. Tapi bisa lebih permanen, karena menjalani diet ketogenic ini sebaiknya menjadi perubahan seumur hidup, tidak bisa yoyo diet on atau off. Jadi, di jangka panjangnya menjadi lebih efektif," ujar Victoria. Di samping itu, menurut Victoria, terdapat manfaat lainnya dari diet ketogenic yang masih dalam tahap testimoni. Ada juga

Menu Makanan Ala Diet Keto

Diet ketogenic merupakan pengaturan pola makan yang tinggi lemak, namun rendah asupan karbohidratnya. Ahli gizi lulusan University of Sydney, Leona Victoria, mengungkapkan beberapa menu yang dapat dikonsumsi bagi mereka yang ingin menjalankan diet ketogenic. Ia menjelaskan, menu ketogenic biasanya memfokuskan pada makanan tinggi lemak seperti, alpukat, santan, kelapa, telur, keju, krim, kulit binatang (ceker, kerupuk kulit dan lainya), serta, sumber-sumber hewani. Sedangkan di tahap awal, makanan seperti sayuran dihindari. Dalam diet ini jumlah karbohidratnya mencapai 10-15 gram per hari. Jadi sangat sedikit, namun tetap ada kandungan karbonya. Ia mengatakan, untuk makanan tinggi lemak biasanya cukup banyak. Apabila mengonsumsi makanan tinggi lemak dan protein, memang biasanya juga tidak gampang merasa lapar. Sehingga terkesan porsinya banyak lemaknya, padahal jika dibandingkan makanan biasa akan lebih rendah kalorinya. Victoria mengungkapkan, tidak bisa ada batasan untuk makanan tingg

Manfaat Diet Keto

Apa itu diet ketogenik? Diet keto adalah diet yang menerapkan pola makan rendah karbohidrat dan tinggi lemak. Apabila konsumsi lemak normal adalah sekitar 20-30%, diet ketogenik menganjurkan asupan lemak mencapai 60-70%. Beberapa pihak yang mendukung metode ini mengatakan diet ketogenik dapat menurunkan berat badan dalam waktu singkat dan memberikan energi yang lebih. Namun di sisi lain, pihak yang tidak setuju mengatakan bahwa metode ini merupakan cara yang tidak sehat untuk menurunkan berat badan. Kenapa disebut keto? Diet keto merupakan diet yang membatasi konsumsi karbohidrat secara ketat, dengan tujuan membuat tubuh jatuh dalam keadaan ketosis. Dalam keadaan normal, ketosis terjadi saat seseorang tidak mengonsumsi karbo atau mengonsumsi sedikit sekali karbohidrat. Kekurangan karbohidrat membuat kadar glukosa turun dalam tubuh, sehingga tubuh mulai memecah lemak untuk dijadikan sebagai sumber energi. Hal ini membuat hasil pemecahan lemak yang disebut keton menumpuk dalam tubuh. Ket

Amankah Diet Keto?

Diet Keto kini menjadi bahan perbincangan karena efektif menurunkan berat badan dengan cepat hanya dengan makan lemak saja! Ketahui lebih dalam mengenai diet keto dan pandangan medis tentang keamanannya untuk tubuh. Belakangan ini, jenis diet makin banyak ragamnya. Salah satunya yang sedang hits dapat menurunkan berat badan secara drastis adalah diet keto. Berbeda dari jenis diet biasanya yang mengurangi jumlah asupan lemak dan gizi seimbang, pelaku diet keto justru diharuskan mengonsumsi lemak dalam jumlah tinggi, rendah protein dan kurang, bahkan tanpa karbohidrat. Selebritis dunia seperti Kim Kardashian pernak membuktikannya. Namun, apakah diet ini aman untuk dilakukan sendiri? Bisakah diet ini dilakukan dalam jangka waktu panjang, mengingat aturan ketat diet ini yang tak memperbolehkan sumber makanan karbohidrat masuk ke dalam tubuh? Ketahui kebenarannya berikut ini. Apa Itu Diet Keto? Diet ini diciptakan oleh Dr. Gianfranco Capello, seorang profesor bedah asal Sapienza University